Perlabuhanku bilakah tiba
Masa layar ini memabukkan
Jiwa raga rasa penat lelah
Nurani batin semua terjera
Perlabuhan hidup
Perburuan tak kunjung akhir
Pemuasan diri tak henti
Bagai nyala bara
Mungkinkah semua mengerti
Bentuk diri yang satu ini
Walau tak henti ku lari
Tak kulihat riang di hati
Seandainya gembiraku bahagia sejati
Akan jadi diri kuingin
Tak perduli apa
Takkan lagi bertanya
Gores-gores tawa di wajah
Adalah gores-gores tinta
Terlerai oleh tetes embun
Terburai oleh jerit di hati
Kapankah kan terungkap
Misteri diri menari-nari
Ejek otak lemah berpikir
Untuk menjadi manusia
Tak ada manusia yang manusia
Takkan kuperduli hati
Tak mungkin kuikuti segala
Walau sebersit tak terlintas
Putusnya prosa ini tujuanku
Hingga hilangnya senyum di wajah
Lelahnya jemari berlari
Demi mampuku berjalan
Moga terbukti dayaku
Moga terbukti sukmaku
Moge terbukti jiwaku
Moga terbukti ragaku
Moga.....moga....
Jakarta, 15 Maret 1995
No comments:
Post a Comment