Saturday, February 17, 2007

KEMBALI INSYAFI

Kehidupan tanpa kasih
Amat pedih terasa
Terbayang usangnya usia
Penuh dengan kecongkakan
Sesal kini membara dada
Takkan kubiarkan bayang menghantu
Hari ini kan terlihat
Kerinduan palsu membuai
Menghentak-hentak dalam kalbu
Menyiksa tiap bulir darah
Kuyakin akan kebenaran yang benar
Kuyakin akan kesalahan yang salah
Tak mungkin ikuti arus
Harus segera akhiri petaka meronta
Tak ku peduli apa
Asal kupuaskan ini derita kupunya
Bagimu kusembahkan derita ini
Bagimu kusembahkan luka-luka nurani
Semoga kau terima dengan penuh
Semoga kau terima dengan teguh
Kebahagiaan adalah impian
Demi masa bahagia aku menangis
Agar terlega jiwa raga
Kuharap tak satupun penghalang
Sampainya pedihku padamu
Sampainya kelu di kalbu
Ya, semoga termengerti semua
Bahwa senyumku padamu adalah pahit
Bahwa candaku bersamamu adalah sembilu
Bahwa tawaku padamu adalah tangis
Semoga, semoga surya menerangi
Semoga bisikan mengingati
Semoga kondisi isyafi
Ya, kembali semoga dan semoga.....


Jakarta, 26 September 1994

No comments: