Friday, June 05, 2015

IBUMU





Ziarah memang sudah dibolehkan. Sudah tak dilarang.
TAPI,
Ziarah jangan terpeleset. Jangan keliru. 
Doa dimakam hanyalah bagi simati, bukan untukmu. 
Jangan terpeleset. Jangan keliru.
Doa dimakam adalah barokah bagi simati bukan untukmu.
Jangan terpeleset. Jangan keliru.
Doa dimakam tidak lebih utama dari doa dimanapun. 
Jangan terpeleset. Jangan keliru.
Doa dimakam tidak lebih berarti dari doa dimanapun. 
Jangan terpeleset. Jangan keliru.

Bila kau ingin beribadah dan mendapat barokah, 

INGATLAH INI:

Barokah kau dapatkan bukan dari yang kau kunjungi tapi dari Allah SWT lantaran tindakanmu. 
Keramat dan barokah yang paling tinggi dan utama adalah IBUMU.
BUKAN kuburan. Kuburan ulama terhebat sekalipun. 
Mengunjungi IBUMU adalah lebih utama dan lebih manfaat bagimu daripada ziarah ke makam sejuta ulama. 
Tak ada sesiapapun yang mampu memberikan barokah lebih besar dari IBUMU. Seburuk apapun IBUMU. 
Tak ada satupun ulama memiliki ilmu yang tingginya mampu mengalahkan ilmu KASIH SAYANG IBUMU. Sebodoh apapun IBUMU. 

BIla kau tak mampu memberikan apapun pada IBUMU, ketahuilah, kehadiranmu di hadapannya sudah cukup bagi IBUMU.
Bila kau tak mampu membelikan apapun untuk IBUMU, ketahuilah, meluangkan waktumu untuk mendengarkan curhatannya adalah lebih berharga bagi IBUMU daripada segunung emas. 
Bila kau tak mampu mengajaknya jalan-jalan, ketahuilah, melihat wajahmu adalah perjalanan surgawi bagi IBUMU.
Bila kau jauh dari IBUMU, sebuah sms seharga Rp.300; menanyakan kabarnya adalah senandung melodi terindah bagi IBUMU. 
Bila kau tak mampu menghibur gundah IBUMU, ciumlah tangannya, kecup keningnya, itu adalah gelegar keteduhan bagi IBUMU. 
Bila kau tak mampu memberi ilmu apapun bagi IBUMU, bersimpuhlah dihadapannya, itu adalah keagungan tak tertandingi bagi IBUMU. 
Bila kau tak mampu membelikan rumah bagi IBUMU, ketahuilah, pelukanmu adalah naungan terluas, teraman dan terindah bagi IBUMU. 
Bila kau tak mampu membelikan mobil untuk IBUMU, sampaikanlah permohonan maafmu dan itu akan jadi kendaraan termewah bagi IBUMU. 
Bila kau tak dapat memberikan gemerlap dunia, ketahuilah, tundukmu pada IBUMU adalah kegemilangan dunia tertinggi bagi IBUMU. 

Bila kau tak setuju dengan IBUMU, itu adalah persimpangan bagimu. DIAM maka Surga bagimu. Menyanggah dan menjadikan hati IBUMU terluka, maka Neraka terbuka lebar bagimu. Sebaik apapun dirimu. 

Barokah hidup ini sangat sederhana. Asuh IBUMU seperti IBUMU mengasuhmu.

*Tak ada ulama yang mampu jadi sumber kasih sayang tak berujung seperti IBUMU. 
  Ingat ngambeknya kita waktu kecil? rengekan kita minta mainan? 
*Tak ada ulama yang mampu memaafkanmu setulus IBUMU
  Ingat bandelnya kita waktu kecil? ngeyelnya kita semasa remaja? 
*Tak ada ulama yang mampu mengkhawatirkanmu sebesar IBUMU mengkhawatirkanmu. 
  ingat sewaktu anak kita sakit? ingat sewaktu anak kita akan ujian sekolah? ingat sewaktu tahu anak       kita jatuh cinta? ingat sewaktu anak kita melamar atau dilamar? ingat sewaktu anak kita 
  kehilangan pekerjaan? ingat sewaktu anak kita ditinggal pacar atau suami/istrinya? 
*Tak ada ulama yang mampu  mencintaimu sebesar IBUMU mencintaimu.
  Kita tumbuh di dalam tubuhnya. kita menikmati apapun yang dimakan dan diminumnya. Kita            mendorongnya kebibir maut saat kita lahir. Kita membangunkannya ditengah malam.  Kita 
  menghisap saripati dari tubuhnya. 

Bila ziarah adalah wajib, maka makam IBUMU adalah yang paling wajib kau ziarahi. 
Bila doa dimakam adalah lebih utama, maka doa dimakam IBUMU adalah yang paling utama
Bila ada manusia yang boleh kau puja, maka IBUMU adalah yang harus kau puja. 

IBUMU. 
Lebih pantas dapat segala apa yang kau miliki. Dan itu masih tak mampu menyamai apa yang IBUMU berikan padamu. 


Jakarta, 6 Juni 2015