Wednesday, August 17, 2011

Gelap nian merdekamu bung!




Bung, Merdekaku tidak seperti ini.
Tidak hari ini.
Merdekaku adalah berasal dari nurani bukan syahwati.
Merdekaku adalah demi pertiwi bukan dekadensi.
Bung, revolusiku bukanlah untuk merdekamu ini.
Revolusiku bukanlah untuk para durjana ini.
Bung, Merdekaku adalah untuk kalian.
Untuk tiap butir jiwa Indonesia.
Bung, Merdekaku bukan hari ini.
Tidak akan pernah hari ini.
Merdekaku bung, suci. Tidak berlumur najis hari ini.
Tidak ternoda nila gentayangan penuh angkuh berkibar tanpa malu di penjuru pertiwi.
Bung, Merdekaku tak berjelaga nista berpura hormat.
Tak berjelaga nista bercitra anggun.
TIDAK! Sekali-sekali TIDAK!
Kataku,dengarkan kataku, Merdekaku SUCI!
Merdekaku bukan merdekamu hari ini bung!
Merdekaku adalah MERDEKA!
Merdekaku adalah penat bagi para durjana, anugerah bagi bangsa.
Merdekaku tidak akan pernah disungguhi para durjana, tapi disesapi anak bangsa nan murni.
Bung! Bangunlah! Bangunlah! Kataku, BANGUNLAH!
Merdekamu hari ini BUKAN MERDEKAKU BUNG!
Merdekaku putih suci,
Merdekaku tulus nan ikhlas,
Merdekaku murni nan kokoh,
Merdekaku lugu nan perkasa,
Merdekaku lembut nan tegar,
Merdekaku teduh nan gempita
Merdekaku jujur nan berani,
Merdekaku lurus nan berkilau,
Merdekamu bung, merdekamu bung,
Merdekamu Gelap nian,
Merdekamu tak lagi bening,
Merdekamu tak lagi bersahaja,
Merdekamu tak lagi madu,
Merdekamu tak lagi sejuk,
Merdekamu tak lagi naungi,
Merdekamu bung, Merdekamu, BUKAN lagi MERDEKAKU!
Merdekamu kini penuh congkak!
Merdekamu kini penuh angkara!
Merdekamu kini penuh durjana BUNG!
Bung, dengarlah bung! BANGUNLAH!!! BANGUNLAH!!! Kataku, BANGUNLAH!!!
Merdekamu nista nian. Merdekamu Gelap bung…Gelap nan nista…

Jakarta, 17 Agusutus 2011.